Wednesday, July 20, 2016

Facial di The Clinic Beautylosophy Medan

Hi there, kali ini saya pengen share pengalaman saya facial di The Clinic Beautylosophy. Tau klinik kecantikan ini kah? Saya mengetahui tentang The Clinic Beautylosophy dari post seorang beauty blogger juga. Selain untuk perawatan kulit dan estetika wajah, klinik ini juga memiliki perawatan gigi, rambut, bahkan operasi plastik loh. Setelah kepoin akun Instagramnya ternyata klinik ini juga membuka cabang di Medan, saya kemudian mupeng pengen nyobain facialnya. Jadilah pada hari Sabtu lalu saya berangkat ke The Clinic Beautylosophy Medan, tepatnya dijalan Sekip No. 4 Medan. 

Saya datang sudah cukup sore, sekitar jam 16.30 dan saat itu memang sudah sepi, hanya ada beberapa wanita yang juga sedang melakukan perawatan disana. Setelah itu receptionist menanyakan keperluan saya apa. Saya katakan akan facial, tapi belum tau akan facial apa. Saya disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar treatmentnya sesuai dengan kondisi kulit wajah sendiri. Tidak dikenakan biaya untuk konsultasi dokter dan pendaftaran awal.

Tidak lama menunggu, saya pun berkonsultasi dengan dokter. Setelah itu wajah saya di analisa menggunakan alat khusus yang penampakannya ada di layar komputer. Ternyata banyak banget komedo dan sel kulit mati diwajah saya. Juga flek hitam bekas jerawat dan garis-garis halus tanda kulit saya yang kering. Dokter menyarankan saya untuk facial traditional yang ekonomis, dengan biaya Rp. 80.000. Untuk menghindari wajah yang kusam, dokter meresepkan saya tablet vitamin C yang diminum setiap pagi setelah makan. Saya pun setuju. 

Tidak lama, mbak Rifka yang merupakan therapist saya saat itu dengan sigap langsung mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Ruangan facialnya pun cukup nyaman dan bersih, ada dinding pembatas antar ruangan sehingga terasa lebih private.

Tahap pertama dalam facial traditional ini adalah pembersihan wajah dengan milk cleanser, lalu dilanjutkan dengan massage wajah yang lumayan lama dan bikin ngantuk. Setelah dimassage, wajah akan diuap agar pori-pori terbuka lebar. Setelah itu dilakukan ekstrasi komedo, yang sakitnya buat air mata saya menetes. Bukan nangis sih tapi akibat menahankan perih saat dipencet. Mbak Rifka juga sesekali menunjukkan saya komedo yang berhasil diangkatnya. Melihat itu saya jadi semangat lagi agar seluruh komedo di seluruh wajah saya enyah. 

Proses maskeran
Setelah berhasil "menyiksa saya", mbak Rifka lalu mendinginkan wajah saya dengan masker bengkoang. Rasanya adem dan membuat saya mengantuk kembali. Tidak sampai 20 menit, masker diusap dan dilakukan pendinginan kembali menggunakan alat yang rasanya agak cekit-cekit. Tujuannya agar wajah saya tidak bengkak dan kemerahan akibat proses ektrasi komedo tersebut. Lalu selanjutnya wajah saya diberi krim pelembab agar tidak kering.

Idealnya, facial dilakukan satu bulan sekali, tapi karena kasus wajah saya yang belum pernah facial dan komedo yang memenuhi area hidung dan pipi, maka saya akan berkunjung setiap 2 minggu sekali dibulan pertama. Lalu selanjutnya akan dikurangi frekuensinya menjadi satu bulan sekali saja.

Tepat pukul 19.00 treatment facial selesai. Efek yang saya rasakan, wajah saya menjadi bersih, komedo enyah dan pipi terasa kenyal. Walaupun terasa perih, tapi saya akan rutin melakukan facial agar kulit saya terbebas dari komedo yang nggak bisa saya tangani sendiri. Bengkak dan kemerahan diwajah hanya untuk 1 hari pertama, esoknya wajah sudah normal kembali dan lebih bersih tentunya.  Mbak Rifka juga menyarankan kepada saya untuk mengurangi makan bakso agar lemak diwajah saya dapat diminimalisir. Tau aja saya demen makan bakso :'(



No comments:

Post a Comment