Monday, February 16, 2015

Curcol : Kulit Gosong

Sudah berbulan-bulan lamanya sejak blogpost saya yang terakhir. Kangen juga menulis review dan make-up look yang biasanya ada diblog sederhana ini. Alasan saya jarang menulis review sih karena saya nggak sering-sering banget belanja produk kecantikan, kalo udah demen dengan satu produk tertentu saya lebih setia menggunakan produk tsb dalam jangka panjang daripada nyoba-nyoba produk lain. Jadi sekiranya memang saya sreg dengan suatu produk, itu yang akan saya tulis disini, sebagai bahan pertimbangan pembaca, dan sharing pengalaman menggunakan produk tsb. 

Kali ini saya nggak lagi mereview sih, cuma curhat colongan aja. Lagi bete parah dengan sinar matahari yang menggosongkan kulit saya dengan terang-terangan. Kulit asli saya, nggak putih banget seperti bule atau etnis Tionghoa. Tapi nggak sawo matang atau kuning langsat seperti orang Indonesia. Lebih ke Baby White ( emang ada kulit baby white :D ), putih-putih sedang gitu lah..

Jadi gini.. Sudah beberapa bulan ini saya nggak diantar jemput lagi dengan mobil dinas kalau ke kantor. So saya dianter Ayah saya ke kantor menggunakan sepeda motor. Saya sering sih naik sepeda motor kemana-mana (selain naik angkot), tapi nggak lebih dari 30 menit diatas motor, karena biasanya paling ke mall dekat rumah atau sekedar ke mini market karena males jalan kaki.

Kebetean saya dimulai dari, ketika saya harus, setiap hari kecuali hari minggu, selama 30 menit pulang dan 30 menit pergi ke kantor, naik motor. Tanpa pelindung dari sinar matahari (sarung tangan, kaos kaki, masker penutup hidung, jaket) saya santai aja wara-wiri ke kantor selama hampir 1 bulan. Dan sialnya, saya nggak pernah juga menggunakan sunblock diarea-area yang terjajah sinar matahari. Alhasil, saya baru sadar kulit di setengah dari lengan ( saya sering menggunakan baju 3/4 lengan ) dan punggung kaki berbeda dari bagian kulit lainnya (yang juga nggak putih-putih amat).

Bete donk, pasti. Jadi setelah mata saya bisa membedakan kulit saya yang menghitam karena gosong, saya segera beli peralatan tempur untuk naik motor. Cardigan, sarung tangan, kaos kaki warna-warni, dan masker penutup hidung (karena saya juga alergi debu ternyata). Tapi walaupun udah "dibungkus" begitu, kulit saya yang gosong susah kembali ke warna aslinya. 

Sudah menggunakan lulur bengkoang, lotion pemutih, dll dll yang memiliki klaim memutihkan dan mencerahkan. Memang agak berkurang sih kegosongannya, tapi sekalinya saya khilaf, lupa pake kaos kaki misalnya, perjuangan saya untuk mengembalikanwarna kulit itu jadi sia-sia. Karena kulit akan gosong kembali. Padahal cuma 30 menit loh terpapar sinar matahari di pukul 08.00 dan 16.30 (jam pergi dan pulang kantor).

Saya nggak bisa bayangin, gimana kalau saya harus kerja dilapangan.

Kulit hitam bukan jelek sih, tapi kalau gosong dan belang, saya stress deh..