Saturday, December 7, 2013

Perlu ke Dokter Spesialis Kulit dan Kecantikan atau Tidak ?

Sedikit cerita Galau...................................

Hahaha.. Lalap galau..
Ya, gitu deh, ini cerita di sponsori oleh Putri Mariana Rosiva Isabela, sahabat jaman SMP yang dulu nyontek sama-sama, cabut kelas sama-sama, bandel sama-sama, sampe remedial pun sama-sama. Kami dalam beberapa minggu ini bertemu kembali. Ya kami sih memang jarang jumpa sejak kelar SMP dulu, maklum aku tinggal di Jl. Mahkamah dan si kawan tinggal di Jl. Halat. Lumayan kan jauhnya ?? -_-

Jadi ceritanya, kami ketemu di whats app, no hp masing2 punya sih.. Tapi kan kalo pake whats app gretong.. Dari percakapan di What App itu, kami deal ketemuan, dalam rangka ulang tahun dia waktu itu ke sekian tahun, dan ada traktirannya, hehehe..

Walaupun lama nggak jumpa, nggak ada rasa sungkan ataupun jaim atau sok cantik. Biasa aja, nggak ada bedanya kayak waktu jaman masih adek-adek dulu. Nah, sejak hari itu kami udah 4x jumpa. Tapi setelah aku perhatikan wajahnya yang asli dan melalui foto di Path, KOK mukaknya mulus yah,, kok dewy look yah? dalam hatiku pake BB cream apa nih kawan ?

Oke, karena dia itu ibarat sodara sepupu, aku nggak malu nanya dia pake apa. Dan jawabannya : pake obat dari dokter kulit (dokter kecantikan) dan facial di klinik dokter itu. Wah.. tertarik nih, pengen donk kalau bisa dewy look tanpa BB cream..

Tapi, aku nggak langsung ngajakin dia nemenin aku, karena masih mau nyari2 informasi tentang bagaimana krim dokter itu bisa membuat wajah kinclong. Apa beda dengan skin care yang selama ini ada dipasaran? nah blogwalking deh. hehehe..

TAPI ternyata, yang kutemukan setelah blogwalking itu ya, temen-temen blogger menyarankan jangan coba-coba kalau wajah sama sekali tidak bermasalah. Ya memang wajahku nggak ada masalah yang serius sih, cuma agak kusam dan berkomedo. Jerawat jarang-jarang nongol. Kalaupun nongol juga nggak berbekas. TAPIII, aku juga mau kinclong dan bercahaya gitu. HIKS..

Alasan mereka menyarankan jangan KALAU WAJAH BAIK-BAIK SAJA, karena kalo udah sekali coba dan rutin facial, apalagi pake cream pagi-malam, toner, sun screan, dan sabun cuci mukanya, memang wajah kelihatan kinclong, lebih putih setingkat-dua tingkat, bercahaya dan perfect lah. Tapi perawatan itu kan membutuhkan waktu yang lama dan terus menerus. Selain bakal berat di ongkos (sekali perawatan antara Rp. 500.000- tak terhingga "tergantung dimana") juga harus rajinnn untuk nyolek-nyolek cream dan teman-temannya ke wajah kita.

Nah, ketika mereka memutuskan untuk stop itu perawatan, maka yang terjadi di wajah mereka berbanding terbalik dengan keadaan sebelum mereka stop. Satu kali ngga menggunakan skin care tsb malah berakibat fatal. Tumbuh jerawat kecil-kecil, wajah kelihatan mengusam, minyakan, dll. Serem yah.. Jadi mereka nggak bisa langsung stop mendadak, harus step by step.

Belum lagi dosis obat yang terus ditambah, karena kalo udah ketergantungan, dosis yang lama nggak akan laku lagi di wajah mereka, dan harus menambah dosis obat agar tetep clingclong.. Akibatnya yah, kulit semakin menipis dan kelihatan urat-urat di sekitaran mata, mulut dan pipi saking tuh kulit makin menipis..

Beda yah kalau memang wajah memang butuh perawatan, such as jerawatan. Kalo itu mah disaranin memang harus segera temui dokter kulit (dokter kecantikan) agar segera dilakukan perawatan biar wajah nggak jerawatan dan kinclong..

Kan, jadi galau. Hahahah...
Aku pengen perawatan sih, pengen kinclong..
Tapi..............................................................................................................................................

Ada yang bisa kasih advice ??